Senin, 02 Januari 2012

Jakarta-Buruh perempuan saat ini merupakan kaum mayoritas dalam dunia industri khususnya dalam sektor sandang,tekstil dan kulit.Tercatat hampir 80 % yang bekerja di sektor ini adalah buruh perempuan, namun hanya segelintir buruh perempuan yang menjadi pemimpin. Inilah yang melatar belakangi Pelayanan buruh jakarta mengadakan 2 rangkaian lokakarya kepemimpinan buruh Perempuan.Tujuannya mendorong buruh perempuan menjadi pemimpin dan meningkatkan kapasitas buruh perempuan.

Lokakarya kepemimpinan buruh perempuan cermin pertama dilaksanakan 18-21 april 2011 di Civita Youth Camp Cipayung-Ciputat,bekerjasama dengan DPD SPN Prov.Banten,dihadiri 34 peserta buruh perempuan dari tingkat lokal.Selanjutnya lokakarya kepemimpinan buruh perempuan kedua dilaksanakan pada tanggal 21-24 juli 2011 di Graha Wisata Ragunan.Dihadiri 32 buruh perempuan yang merupakan perwakilan serikat buruh dari wilayah Jakarta, Tangerang, Serang dan Sukabumi.

Pada lokakarya kepemimpinan buruh perempuan yang pertama hadir Direktur Keadilan Global (KGI), Boni Setiawan menyajikan trend globalisasi. Ketua umum Indonesian Conference On Religion And Peace (ICRC), Musda mulia membahas kepemimpinan buruh perempuan dalam perspektif islam. Perwakilan Yayasan Pelita Ilmu, Hussain menggali masalah kesehatan Reproduksi dan HIV AIDS. Motivator kepemimpinan,Peter Suryanegara membahas kepemimpinan Efektif dan Etos Kerja dan Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial yang diwakili oleh Adriani membahas tentang hubungan industrial dan perempuan.

Saatnya kaum buruh perempuan melangkah maju bersama, agar buruh perempuan tidak terkurung dalam semboyan "kasur, dapur, sumur," tetapi berani mengambil langkah maju memperjuangkan kesejahterahannya sebagai PEMIMPIN BURUH PEREMPUAN.

1 komentar:

  1. perempuan motor penyemangat pergerakan bangkitlah

    BalasHapus