Jumat, 13 September 2013

Nasib Buruh


Anda lihat yang disana.
Orang yang berkumpul, berteriak memekakkan telinga.
Wajahnya memerah penuh amarah.
Sang dewa nasib berduka cita.

Di depan pabrik mereka meminta keadilan.
Namun hanya janji tanpa realisasi.
Tuntutan mereka membentur baja.
Pilihan mereka hanya terus bekerja atau PHK.

Mereka hanya orang-orang yang tak berdaya.
Yang mencoba menanyakan haknya.
Namun di tuduh pengacau kerja.
Dianggap pahlawan kesiangan yang berbahaya.

Mereka dilarang bertanya apalagi bertingkah.
Mereka bukan robot bernyawa yang harus terus bekerja.
Menjadi sapi perahan di jaman modern.
Mulut dikunci tak boleh bicara.

Inilah nasib buruh.
Tidur berjajar menciptakan mimpi indah.
Hanya bekerja dan terus bekerja.
Mencoba membalik nasib yang ternyata susah.

Mereka bukan robot bernyawa.
Mereka orang-orang yang berotak.
Yang berkeinginan menuntut hak.
Bukan ingin memberontak.